Minggu, 23 September 2012

Choo petshop




Rasa cinta Mentari seorang Mahasiswi Universitas Unja Mendalo atau yang biasa disapa Tari akan hewan peliharaan tercermin dari raut wajahnya yang berbinar ketika menceritakan hewan-hewan di petshop-nya. Saat berbincang-bincang  remaja yang juga hobi menulis ini sempat menuturkan kiat memelihara hewan peliharaan, “Jangan memanusiakan hewan karena itu akan menyalahi kodrat alami mereka.”
Bagi Tari dan keluarga, hewan tak seperti manusia. Mereka tak berpikir, mereka hanya merespon energi pemiliknya karenanya sang pemilik wajib memberikan energi positif kepada hewan peliharaan. Dalam merawat serta memelihara hewan sebaiknya jangan anggap mereka seperti anak sendiri dengan memberikan perhatian berlebihan serta fasilitas yang didasari pada hasrat sang pemilik yang sebenarnya tak dibutuhkan oleh hewan. “Tetaplah menganggap hewan sebagai hewan. Saya cukup mencintainya dan memenuhi kebutuhan alaminya. Treat your pet well,” saran Tari.
Sesuai pengakuan Tari kepada saya Rahma juwita selaku mewawancarainya, bisnisnya yakni Choo Choo Pet Shop didirikan kurang lebih sekitar 1-3 tahun dengan bermodal pinjaman dari keluarga dan berkeyakinan semata-mata untuk menghasilkan uang atau keuntungan berlimpah. “Bisnis kami adalah bisnis hobi. Kami  menjual produk yang dapat diproduksi secara massal dan dijual dalam jumlah banyak,” jelasnya. Choo Choo Pet Shop melibatkan makhluk hidup lain yang memerlukan waktu untuk berkembang biak serta pemeliharaan dan perawatan yang tepat.


Tari beserta Wahyu seorang kekasih sekaligus rekan bisnis nya, lebih mementingkan kualitas serta kesehatan pet sebelum ada pelanggan yang berminat membelinya dari mereka. Keduanyapun menerapkan sistem pembelian hewan peliharaan dengan sebelumnya memasang foto anakan pets di internet dan mengarahkan calon pembeli untuk mengunjungi serta membaca blog Choo PetShop terlebih dahulu sebelum datang ke tempat mereka. Bagi Tari, hal itu sangat penting agar calon pembeli bisa tahu kondisi hewan peliharaan yang akan mereka beli. Selain untuk memuaskan hati pelanggan, cara ini juga berguna untuk memastikan bahwa hewan peliharaan yang berasal dari toko online mereka dalam kondisi sehat.
Bercerita mengenai awal pendirian usaha petshop online-nya, Tari menuturkan mulanya konsep bisnis Choo Choo Pet Shop.com adalah online petshop kucing speciality yakni menjual beragam jenis kucing hias hasil ternak sendiri di rumahnya yang berlokasi di arizona, Jambi, serta menyediakan dan menjual pakan, vitamin atau obat dan beragam perlengkapan khusus kucing. Strategi online diambil Tari dan sang kekasih dengan alasan dapat meminimalisasi biaya sebab tak perlu mengeluarkan uang untuk menggaji karyawan sebagaimana halnya bila mereka memiliki toko. Berbekal sarana yang memang sudah dimiliki yaitu koneksi internet dan laptop, Sary menganggap online merupakan konsep yang jauh lebih praktis dalam berbisnis. Merekapun bisa membagi waktu dengan lebih efisien, kapan harus mengelola bisnis.
Walau berasal dari hobi, Tari bukan terhindar dari suka duka dalam melakoni bisnis petshop kucing speciality ini. Mulai dari perawatan dan pemeliharaan kucing yang dilakukannya tanpa campur tangan orang lain hingga proses pengiriman yang riskan kematian hingga membuat tari lebih peka lagi akan kelangsungan hidup kucing nya itu setelah terlepas dari pengasuhan mereka. Pengalaman tak menyenangkan juga dialami pasangan kekasih itu ketika melihat ada pihak yang hanya mengambil keuntungan (money oriented) dari hewan yang mereka pelihara tanpa memerdulikan kebutuhan dasar serta kebahagiaannya.
Berangkat dari pengalaman pahit itu, Petshop mendaur ulang konsep awal yang semula hanya sebatas petshop kucing speciality menjadi  Services dengan harapan dapat menjadi animal breeder yang lebih baik, knowledgeable animal lover dan mampu membagi pengetahuan kepada sesama animal lover yang lainnya. Dimulai pada Januari 2011, yang semula berisi foto-foto kucing yang dijual dan beberapa foto produk diubah menjadi blog yang berisi foto-foto pets yang mereka pelihara lengkap beserta dengan kegiatan serta artikel seputar perawatan dan pemeliharaan hewan. Menurut Tari, kekuatan personal menjadi kekuatan utama dalam meningkatkan personal branding Choo petshop. Bersamaan dengan itu, minatnya terhadap pets semakin luas dan tak hanya terbatas pada kucing saja.


Dengan penapatan sekitar lebih dari 5.000.000 atau 5 juta perbulan nya. dan pengelurannya sekitar 5 juta sehingga saya harus bs mengatur pengeluaran dan pendapatan yang setabil sehingga saya Menanggapi kompetitor, Tari tak memperlakukan mereka sebagai pesaing bisnis melainkan teman yang saling melengkapi. Sebab menurutnya dari mereka-lah, tari memeroleh ilmu mengenai perawatan hewan. Tary pun dengan senang hati akan merekomendasikan ke breeder lain yang telah dikenal dan memiliki reputasi baik bila hewan peliharaan yang diinginkan konsumen tak dimiliki oleh Choo petshop .

Mengenai jangka pendek dan panjang dalam mengelola Choo petshop, Tary beserta kekasih menyimpan sejumlah harapan yakni terus meningkatkan personal branding Choo Choo Petshop.Com(jangka pendek) serta memiliki sebuah tempat yang lebih luas untuk mewujudkan konsep Petshop sebagai pet services yang tak hanya sekedar menjadi animal breeder tapi juga mampu menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan dan perawatan hewan dengan harga terjangkau (jangka panjang). “Perjalanan untuk kami, masih panjang. Saat ini masih berproses. Kami sudah puas dengan setiap tahapan yang kami lewati tapi tidak akan berhenti sampai impian kami tentang Choo Choo Petshop jelasnya.
Harapan Tari akan Petshop nyamerupakan sikap optimisnya terhadap peluang bisnis yang dilakoninya ini di masa yang akan datang. Tari  yakin bisnis itu akan bergerak positif seiring dengan energi positif yang selalu dikeluarkannya dalam mengelola petshop. “Saya yakin akan selalu bagus karena selalu ada animal lover dan segala sesuatu yang dilandasi cinta will last forever,” ucapnya kepada Rahma melalui wawancara  beberapa waktu lalu.

2 komentar: