Rasa cinta Mentari seorang Mahasiswi Universitas Unja Mendalo atau yang biasa disapa Tari akan hewan peliharaan
tercermin dari raut wajahnya yang berbinar ketika menceritakan
hewan-hewan di petshop-nya. Saat berbincang-bincang remaja yang juga hobi
menulis ini sempat menuturkan kiat memelihara hewan peliharaan, “Jangan
memanusiakan hewan karena itu akan menyalahi kodrat alami mereka.”
Bagi Tari dan keluarga, hewan tak seperti manusia. Mereka tak berpikir,
mereka hanya merespon energi pemiliknya karenanya sang pemilik wajib
memberikan energi positif kepada hewan peliharaan. Dalam merawat serta
memelihara hewan sebaiknya jangan anggap mereka seperti anak sendiri
dengan memberikan perhatian berlebihan serta fasilitas yang didasari
pada hasrat sang pemilik yang sebenarnya tak dibutuhkan oleh hewan.
“Tetaplah menganggap hewan sebagai hewan. Saya cukup mencintainya dan
memenuhi kebutuhan alaminya. Treat your pet well,” saran Tari.
Sesuai pengakuan Tari kepada saya Rahma juwita selaku mewawancarainya, bisnisnya yakni Choo Choo Pet Shop
didirikan kurang lebih sekitar 1-3 tahun dengan bermodal pinjaman dari keluarga dan berkeyakinan semata-mata untuk menghasilkan uang atau keuntungan
berlimpah. “Bisnis kami adalah bisnis hobi. Kami menjual produk
yang dapat diproduksi secara massal dan dijual dalam jumlah banyak,”
jelasnya. Choo Choo Pet Shop melibatkan makhluk hidup lain yang memerlukan
waktu untuk berkembang biak serta pemeliharaan dan perawatan yang tepat.
Tari beserta Wahyu seorang kekasih sekaligus rekan bisnis nya, lebih mementingkan kualitas serta
kesehatan pet sebelum ada pelanggan yang berminat membelinya dari
mereka. Keduanyapun menerapkan sistem pembelian hewan peliharaan dengan
sebelumnya memasang foto anakan pets di internet dan mengarahkan calon
pembeli untuk mengunjungi serta membaca blog Choo PetShop terlebih
dahulu sebelum datang ke tempat mereka. Bagi Tari, hal itu sangat
penting agar calon pembeli bisa tahu kondisi hewan peliharaan yang akan
mereka beli. Selain untuk memuaskan hati pelanggan, cara ini juga
berguna untuk memastikan bahwa hewan peliharaan yang berasal dari toko
online mereka dalam kondisi sehat.
Bercerita mengenai awal pendirian usaha petshop online-nya, Tari
menuturkan mulanya konsep bisnis Choo Choo Pet Shop.com adalah online petshop kucing speciality yakni menjual beragam jenis kucing hias hasil ternak
sendiri di rumahnya yang berlokasi di arizona, Jambi, serta
menyediakan dan menjual pakan, vitamin atau obat dan beragam
perlengkapan khusus kucing. Strategi online diambil Tari dan sang kekasih
dengan alasan dapat meminimalisasi biaya sebab tak perlu mengeluarkan
uang untuk menggaji karyawan sebagaimana halnya bila mereka memiliki
toko. Berbekal sarana yang memang sudah dimiliki yaitu koneksi internet
dan laptop, Sary menganggap online merupakan konsep yang jauh lebih
praktis dalam berbisnis. Merekapun bisa membagi waktu dengan lebih
efisien, kapan harus mengelola bisnis.
Walau berasal dari hobi, Tari bukan terhindar dari suka duka dalam
melakoni bisnis petshop kucing speciality ini. Mulai dari perawatan dan
pemeliharaan kucing yang dilakukannya tanpa campur tangan orang lain
hingga proses pengiriman yang riskan kematian hingga membuat tari lebih peka lagi akan kelangsungan hidup kucing nya itu
setelah terlepas dari pengasuhan mereka. Pengalaman tak menyenangkan
juga dialami pasangan kekasih itu ketika melihat ada pihak yang
hanya mengambil keuntungan (money oriented) dari hewan yang mereka
pelihara tanpa memerdulikan kebutuhan dasar serta kebahagiaannya.
Berangkat dari pengalaman pahit itu, Petshop mendaur ulang konsep
awal yang semula hanya sebatas petshop kucing speciality menjadi Services dengan harapan dapat menjadi animal breeder
yang lebih baik, knowledgeable animal lover dan mampu membagi
pengetahuan kepada sesama animal lover yang lainnya. Dimulai pada
Januari 2011, yang semula berisi foto-foto kucing yang dijual dan beberapa foto produk diubah menjadi blog yang berisi
foto-foto pets yang mereka pelihara lengkap beserta dengan kegiatan
serta artikel seputar perawatan dan pemeliharaan hewan. Menurut Tari,
kekuatan personal menjadi kekuatan utama dalam meningkatkan personal
branding Choo petshop. Bersamaan dengan itu, minatnya terhadap pets
semakin luas dan tak hanya terbatas pada kucing saja.
Dengan penapatan sekitar lebih dari 5.000.000 atau 5 juta perbulan nya. dan pengelurannya sekitar 5 juta sehingga saya harus bs mengatur pengeluaran dan pendapatan yang setabil sehingga saya Menanggapi kompetitor, Tari tak memperlakukan mereka sebagai
pesaing bisnis melainkan teman yang saling melengkapi. Sebab menurutnya
dari mereka-lah, tari memeroleh ilmu mengenai perawatan hewan. Tary pun dengan senang hati akan merekomendasikan ke breeder lain yang
telah dikenal dan memiliki reputasi baik bila hewan peliharaan yang
diinginkan konsumen tak dimiliki oleh Choo petshop .
Mengenai jangka pendek dan panjang dalam mengelola Choo petshop, Tary
beserta kekasih menyimpan sejumlah harapan yakni terus meningkatkan
personal branding Choo Choo Petshop.Com(jangka pendek) serta memiliki
sebuah tempat yang lebih luas untuk mewujudkan konsep Petshop
sebagai pet services yang tak hanya sekedar menjadi animal breeder tapi
juga mampu menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan dan perawatan hewan
dengan harga terjangkau (jangka panjang). “Perjalanan untuk kami, masih panjang. Saat ini masih berproses. Kami sudah puas
dengan setiap tahapan yang kami lewati tapi tidak akan berhenti sampai
impian kami tentang Choo Choo Petshop jelasnya.
Harapan Tari akan Petshop nyamerupakan sikap optimisnya terhadap
peluang bisnis yang dilakoninya ini di masa yang akan datang. Tari yakin
bisnis itu akan bergerak positif seiring dengan energi positif yang
selalu dikeluarkannya dalam mengelola petshop. “Saya yakin akan
selalu bagus karena selalu ada animal lover dan segala sesuatu yang
dilandasi cinta will last forever,” ucapnya kepada Rahma melalui wawancara beberapa waktu lalu.
cantik kakaknya hhahah
BalasHapusartikel penuh informasi menarik yang sangat bermanfaat, terimakasih...
BalasHapusAplikasi Kasir Android Offline